Oleh
: Robi’atul Adawiyah
Siapa yang suka
dibohongi? Kebohongan adalah satu hal yang paling tidak disukai oleh semua
orang, pun termasuk oleh pembohong itu sendiri. Rasulullah Saw bersabda “Qulil
haqqo walau kaana murron” katakanlah yang benar walaupun itu pahit. Karena
sesuatu yang manis dan teramat indah sekalipun akan terasa pahit dan buruk jika
itu adalah sebuah kebohongan.
Seseorang yang
berbohong tidak mungkin hanya sekali dalam melakukan kebohongan karena ia akan
terus berusaha menutupi kebohongan pertama dan keduanya dengan kebohongan
ketiga dan keempat juga seterusnya. Dalam ilmu psikologi, seseorang yang
berbohong akan mengalami perubahan sikap dan gerak gerik tubuh yang bisa
diamati secara langsung. Beberapa di antaranya adalah :
I.
Kontak Mata
Ketika
seseorang sedang berusaha menutupi kebohongannya. Coba perhatikan arah gerak
bola matanya! Mata seringkali tidak jelas arahnya, berputar-putar mencari-cari
dan tidak tenang.
II.
Terlalu Banyak
Menyentuh Bagian Tubuh
Seseorang
yang sedang berbohong, pasti merasa tidak nyaman. Seseorang yang sedang dalam
posisi tidak nyaman akan menjadi salah tingkah dan terlalu banyak menyentuh
dirinya seperti wajah, bibir, hidung, dan leher. Apalagi jika terus diburu
dengan pertanyaan yang potensial untuk membongkar kebohongannya.
III.
Bicara
Tersendat-Sendat
Semua
orang punya bakat yang berbeda-beda dalam dirinya. Termasuk berbohong.Tapi
tidak semua orang berbakat untuk berbicara lancar ketika berbohong.
IV.
Pengalihan Materi
Seseorang
yang mengawali pembicaraannya dengan kebohongan akan merasa bingung untuk
melanjutkan pembicaraan ke arah yang benar karena akan muncul kebohongan
selanjutnya. Maka dari itu, ia berusaha untuk mengalihkan pembicaraan untuk
menghindari lawan bicara yang akan mengetahui kebohongannya.
Di atas tadi
merupakan sebagian kecil dari ciri-ciri mengetahui orang yang berbohong. Pada
zaman sekarang, kebohongan bukanlah menjadi hal yang tabu lagi di masyarakat. Mulai
dari kebohongan kecil hingga yang besar sekalipun.
Baru-baru ini,
mahasiswa Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung menciptakan permainan kartu
pendeteksi kebohongan. Kartu yang diberi nama Lion Game itu dibuat untuk
melatih kepekaan seseorang dalam mendeteksi kebohongan.
“Kartu permainan Lion
Game ini untuk melatih kepekaan seseorang terhadap hal-hal berbau
kebohongan yang ditemui, baik di dunia keprofesian maupun aktivitas
sehari-hari.” kata salah satu pencipta Lion Game yang juga mahasiswa
psikologi UNPAD, Barri Pratama (20) di Sumedang, Rabu (21/1/2015).
Kebohongan akan
terdeteksi saat memainkan kartu Lie Detection Game (Lion Game). Kartu Lion
Game, kata Barri, akan dapat melatih kepekaan seseorang untuk mendeteksi
kebohongan dengan menciptakan sebuah kondisi seseorang untuk melihat dan
mengidentifikasi perilaku-perilaku kebohongan. Permainan ini dibuat dan
disesuaikan dengan literatur studi ilmu komunikasi psikologi dalam komunikasi
non-verbal.
Cara kerja
permainan ini adalah ketika terjadi interaksi antar pemain, maka pemain akan
bisa melihat dari gesture atau bahasa tubuh yang timbul dari lawan
mainnya secara tidak sadar, dengan didorong pemain untuk berbohong dan membuat
pemain lain berbohong dan membuat pemain lain perlu memprediksi apakah pemain
lain berbohong atau tidak untuk memenangkan permainan.
Kembali pada
ciri-ciri yang telah tertulis di atas, ketika seseorang berbohong, akan terjadi
ketidaksesuaian perilaku dari perkataan, suara dan gerak-gerik badan orang
tersebut. Kebanyakan ketidaksesuaian perilaku tersebut terjadi secara tidak
sadar karena sulit untuk dikendalikan secara sadar. Apalagi ketika seseorang
tertekan atau tegang maka perilaku tersebut semakin jelas terlihat.
“Jadi dengan
mengamati keempat bentuk perilaku di atas, dapat diprediksi apakah seseorang
sedang berbohong atau tidak”, katanya.
Bentuk Lion
Game dibuat seperti permainan kartu pada umumnya. Bedanya, permainan itu
terdiri dari 36 lembar kartu yang mempunyai 6 angka dan 6 lambang panca indra, yaitu
hidung, mulut, alis, bahu, mata, dan tangan. Dan permainan yang hanya bisa dimainkan
sedikitnya 2 orang pemain ini lolos dalam seleksi Pekan Kreativitas Mahasiswa
Karya Cipta (PKM-KC) se-Indonesia pada tahun ini.
Tidak ada komentar: