Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan
individu lain.[1] Kepribadian
paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang
ditunjukkan oleh seseorang.
Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa
kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang
merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan
sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian
secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Abin
Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di
dalamnya mencakup :
·
Karakter
yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam
memegang pendirian atau pendapat.
·
Temperamen
yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap
rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
·
Sikap;
sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
·
Stabilitas
emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari
lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
·
Responsibilitas
(tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau
perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci
tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
·
Sosiabilitas
yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti :
sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan
orang lain
Hippokrates (460 SM - 370 SM) adalah seorang ahli fisika dari Yunani kuno, yang kini dikenal sebagai figur medis yang paling terkemuka sepanjang masa,
maka dari itu ia disebut "Bapak Kedokteran"
Tulisan hasil karyanya yang dikenal
dengan Corpus Hippocraticum telah membuang semua pemikiran takhyul
masyarakatYunani kuno
mengenai penyakit dan obat-obatan.[1] Orang-orang sebaya yang hidup
bersamanya, dibuat tercengang oleh Hippokrates, karena ia sangat menentang
bahwa penyakit itu datang dari ilah-ilah yang membalas dendam.[1] Di abad-abad pertengahan Hippokrates tercatat sebagai seseorang
yang menemukan mode-mode kepribadian, sekaligus mendalilkan bahwa pribadi
seseorang dipisahkan berdasarkan empat temperamen.[2]
Hippokrates
mengatakan bahwa manusia dapat dibagi-bagi dalam empat golongan berdasarkan
temperamennya, yaitu:
1. Sanguine: orang yang mempunyai kelebihan (terlalu banyak atau
ekses) darah dan mempunyai temperamen penggembira.[1] Seseorang sanguine, umumnya optimis, periang, rasional, yakin, dan
dengan senang mencintai.[4]
2. Melankolik: orang yang mempunyai terlalu banyak sumsum hitam,
bertemperamen pemurung.[1] Seorang melankolik cenderung
selalu tampil sempurna dan menjadi sangat teliti dalam mencari keinginan dan
cara menggapai itu.[4]
3. Kholerik: orang yang terlalu banyak sumsum kuning dalam
tubuhnya, bertemperamen bersemangat dan gesit.[1] Seorang kholerik cenderung
memiliki banyak ambisi, energik, dan penggerak dalam suatu wadah.[4]
4. Phlegmatik: orang yang terlalu banyak lendir dalam tubuhnya dan
bertemperamen lamban.[1] Seorang phlegmatik cenderung
santai, dan tidak mengeluarkan emosi dalam menanggapi sesuatu permasalahan.[4]
Introvert adalah orang yang
berorientasi ke ‘dalam’ diri mereka sendiri (inward thinking). Mereka
tertarik pada dunia ide, pemikiran, dan konsep sehingga orang-orang
introvert sangat menyukai suasana tenang untuk menyendiri untuk berpikir ataupun
beraktivitas. Sumber energi mental mereka
berasal dari proses ‘menyendiri’ ini sehingga bagi orang yang tidak mengerti,
orang introvert terkadang disalah artikan sebagai pribadi yang anti sosial dan
tertutup. Ketika orang introvert bersosialisasi dengan banyak orang, maka
‘stock’ energi mental mereka perlahan-lahan akan berkurang dan ketika itu
terjadi, maka mereka akan ‘mengisi ulang’ dirinya dengan menyendiri.
Banyak pemikir, seniman atau orang—orang hebat yang merupakan orang introvert.
Nama-nama seperti Albert Einstein, Abraham Lincoln, Steven Spielberg, sampai
businessman sekelas Bill Gates adalah contoh notableorang-orang
introvert yang sukses dalam pekerjaan mereka.
Ekstrovert adalah orang-orang yang
kepribadiannya sangat bertolak belakang dengan orang introvert karena mereka
adalah orang-orang yang berorientasi ke ‘luar’ diri mereka (outward
thinking).Ciri dari orang ekstrovert adalah outgoing, pandai bersosialisasi,
dan senang mengobrol. Jika orang introvert mengisi energinya dengan menyendiri,
maka orang ekstrovert justru mendapatkan energi mentalnya dengan bersosialisasi
dan bertemu orang banyak. Ketika mereka sendiri, mereka akan merasa tidak
tenang karena itu akan ‘menghabiskan’ energi mereka. contoh orang ekstrovert
yang terkenal adalah Soekarno, Guy Kawasaki, dan Larry King
Tidak ada komentar: