Oleh : Wayan Faradisa
Selazimnya bukan waktunya lagi untuk
seorang mahasiswa menjelaskan makna serta faidah dari jendela ilmu, karena
seharusnya sudah jadi kebutuhan pokok. Pada dasarnya tidak dikatakan seorang
mahasiswa apabila ia belum melakukan empat unsur tersebut; membaca, menulis, meneliti,
dan berdiskusi. Karena apa yang didengar, apa yang dilihat, dan apa yang
dirasakan dapat menjadi sebuah inspirasi untuk kehidupan mendatang, entah ia
membaca atau hasil pengamatan dari sebuah perjalanan kehidupan kemudian
mengargumentasikannya dalam sebuah opini atau bertukar pikiran dengan orang
lain agar mendapat perspektif berbeda sebagai tandingan terhadap opini kita, demikian
untuk membentuk kita menjadi pribadi kritis dan women out of the box
yang wawasannya tidak terpaku pada satu kesimpulan saja.
Setiap kehidupan
punya cerita, setiap cerita punya kehidupan. Perlu kiranya kita berkaca
terhadap kehidupan orang lain untuk dijadikan inspirasi serta motivasi dalam
menempuh kehidupan mendatang dimana kisah mereka terkadang mengajarkan kita
banyak hal, jangan sampai terjerumus ke lubang yang sama, hidup sekali hiduplah
yang berarti. Orang sering berkata “be your self”, tapi apalah artinya your
self? jika tidak menyimpan banyak hal positif dalam diri. Apa salahnya
melihat kemudian mencontoh orang lain jika memang hal tersebut berdampak
positif. Karena tak ada kata terlambat untuh sebuah permulaan.
Nah dari pemaparan di atas, perlu
kiranya sobat cakrawala menyelami kisah dalam buku
berjudul :
“Rindu” penulis :
Tere Liye penerbit : Republika cetakan : II, November 2014 tebal :
544 halaman ISBN :
9786-028-997-904
Buku ini mengisahkan tentang lima kisah dalam
satu perjalanan panjang membayar rindu memenuhi panggilan Ilahi.bermula dari
pejalanan laut menuju Baitul Haram, membutuhkan waktu berhari-hari untuk dapat
sampai ke sana.membuka satu persatu misteri yang tersimpan. Dari keluarga
saudagar sukses, dari seorang klasi, seorang pemuka agama, dari seorang guru
ngaji dan pasangan suami istri paruh baya, seperti terlihat bahagia, bak air
tak tampak gelombang, hanya terlihat tenang. Namun apa kiranya rahasia di balik
semua itu? Semuanya terkuak di atas kapal perjalanan laut. Ini adalah kisah
tentang masa lalu yang memilukan, tentang kebencian kepada seorang yang
harusnya disayangi, tentang kehilangan kekasih hati, tentang cinta sejati, tentang
kemunafikan. Nah, penasaran kan bagaimana kisahnya? Segera hunting selagi masih
hangat dan selamat membaca.
Tidak ada komentar: