Syekh Muhammad Ali as-Shobuni*
***
Muhammad Ali Ibn Ali Ibn Jamil
al-Shabuni. Beliau dilahirkan di Madinah pada tahun 1347 H/1928 M alumnus
Tsanawiyah al-Syari’ah. Syekh al-Shabuni dibesarkan di tengah-tengah keluarga
terpelajar. Syekh Ali al-Shabuni ditetapkan sebagai Tokoh Muslim Dunia 2007
oleh DIQA.
Di usianya yang masih belia, Syaikh Al-Shabuni
sudah hafal al-Quran.
Salah satu guru beliau adalah sang ayah, Syaikh Jamil al-Shabuni, Syaikh Muhammad Najib Sirajuddin, Syaikh Ahmad al-Shama, Syaikh Muhammad Said al-Idlibi, Syekh Muhammad Raghib al-Tabbakh, dan Syekh Muhammad Najib Khayatah.
Salah satu guru beliau adalah sang ayah, Syaikh Jamil al-Shabuni, Syaikh Muhammad Najib Sirajuddin, Syaikh Ahmad al-Shama, Syaikh Muhammad Said al-Idlibi, Syekh Muhammad Raghib al-Tabbakh, dan Syekh Muhammad Najib Khayatah.
Aktivitas Pendidikan
Syaikh Ali al-Shobuni juga kerap mengikuti kajian-kajian para ulama lainnya yang biasa diselenggarakan di berbagai masjid. Setelah menamatkan pendidikan dasar,Syaikh al-Shabuni melanjutkan pendidikan formalnya di sekolah milik pemerintah, Madr`sah al-Tijariyyah. Kemudian, ia meneruskan pendidikan di sekolah khusus syariah, Khasrawiyya, yang berada di Aleppo.
Syaikh Ali al-Shobuni juga kerap mengikuti kajian-kajian para ulama lainnya yang biasa diselenggarakan di berbagai masjid. Setelah menamatkan pendidikan dasar,Syaikh al-Shabuni melanjutkan pendidikan formalnya di sekolah milik pemerintah, Madr`sah al-Tijariyyah. Kemudian, ia meneruskan pendidikan di sekolah khusus syariah, Khasrawiyya, yang berada di Aleppo.
Ia berhasil menyelesaikan
pendidikan di Khasrawiyya dan lulus tahun 1949. Atas beasiswa dari Departemen
Wakaf Suriah, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar, Mesir,
hingga selesai strata satu dari Fakultas Syariah pada tahun 1952. Dua tahun
berikutnya, di universitas yang sama, ia memperoleh gelar magister pada
konsentrasi peradilan Syariah (Qudha as-Syar’iyyah). Studinya di Mesir
merupakan beasiswa dari Departemen Wakaf Suria.
Selepas dari Mesir, syeikh al-Shabuni kembali ke kota kelahirannya, beliau mengajar di berbagai sekolah menengah atas yang ada di Aleppo. Beliau juga mendapatkan tawaran untuk mengajar di Fakultas Syariah Universitas Umm al-Qura dan Fakultas Ilmu Pendidikan Islam Universitas King Abdul Aziz. Kedua universitas ini berada di Kota Makkah. Hingga kini, beliau tercatat sebagai guru besar Ilmu Tafsir pada Fakultas Ilmu Pendidikan Islam Universitas King Abdul Aziz.
Selepas dari Mesir, syeikh al-Shabuni kembali ke kota kelahirannya, beliau mengajar di berbagai sekolah menengah atas yang ada di Aleppo. Beliau juga mendapatkan tawaran untuk mengajar di Fakultas Syariah Universitas Umm al-Qura dan Fakultas Ilmu Pendidikan Islam Universitas King Abdul Aziz. Kedua universitas ini berada di Kota Makkah. Hingga kini, beliau tercatat sebagai guru besar Ilmu Tafsir pada Fakultas Ilmu Pendidikan Islam Universitas King Abdul Aziz.
Pemikiran dan karya-karya
1. Rawa’I al-Bayan fi Tasair Ayat al-Ahkam min Al-Qur’an
Kitab ini mengandung keajaiban tentang ayat-ayat hukum di dalam al-Qur’an. Selain itu, Nampak keistimewaannya dalam tulisan ini tentang keterusterangannya dan penjelasannya dalam menetapkan keobjektifan agama Islam mengenai pengertian ayat-ayat hukum
2. Al-Tibyan fi ‘Ulum
Al-Qur’an
Awal mulanya, buku ini adalah
diktat kuliah dalam Ilmu al-Qur’an
an untuk para mahasiswa fakultas
Syari’ah dan Dirosah Islamiyah di Makkah al-Mukarramah, dengan maksud untuk
melengkapi bahan kurikulum Fakultas serta keperluan para mahasiswa yang cinta
kepada ilmu pengetahuan dan mendambakan diri dengan penuh perhatian kepadanya
4. Qabasun min Nur Al-Qur’an
System
penyusunan kitab ini serupa dengan kitab Shafwah al-Tafasir. Menurut kathur
Suhardi, al-Sahabuni telah mengkompromikan antara atsar orang-orang salaf dan
ijtihad orang-orang khalaf sehingga tersaji sebuah tafsir al-Ma’qul wa
al-Ma’tsur.
5. Shafwah al-Tafasir
Salah satu tafsir al-Shabuni yang paling popular adalah Shafwah al-Tafasir,
Shafwah al-Tafsir merupakan tafsir ringkas, meliputi semua ayat al-Qur’an sebagaimana yang terdapat dalam judul kitab : Jami’ baina al-Ma’tsur wa al-Ma’qul.
5. Shafwah al-Tafasir
Salah satu tafsir al-Shabuni yang paling popular adalah Shafwah al-Tafasir,
Shafwah al-Tafsir merupakan tafsir ringkas, meliputi semua ayat al-Qur’an sebagaimana yang terdapat dalam judul kitab : Jami’ baina al-Ma’tsur wa al-Ma’qul.
Adapun
karya yang lainnya adalah :Mukhtasar Tafsir Ibn Katsir, Mukhtashar Tafsir
al-Thabari, Jammi al-Bayan, al-Mawarits fi al-Syari’ah al-Islamiyah ‘ala Dhau
al-Kitab dan Tanwir al-Adham min Tafsir Ruh al-bayan.
Adapun metode yang diterapkan
As-Shobuni dalam tafsirnya:
a. Menjelaskan surat al-Qur’an secara global, kemudian merinci maksud-maksud yang terkandung dalam surat tersebut.
b. Menjabarkan hubungan antar ayat sebelum dan sesudahnya.
c. Pembahasan tentang hal yang berhubungan dengan bahasa, seperti akar kalimat, dan bukti-bukti kalimat yang diambil dari ungkapan orang arab.
d. Pembahasan tentang Asbab an-Nuzul.
e. Pembahsan tentang tafsir ayat.
f. Pembahasan ayat dari segi Balaghohnya.
g. Penjelasan faida-faidah yang bisa dipetik dari suatu ayat.
a. Menjelaskan surat al-Qur’an secara global, kemudian merinci maksud-maksud yang terkandung dalam surat tersebut.
b. Menjabarkan hubungan antar ayat sebelum dan sesudahnya.
c. Pembahasan tentang hal yang berhubungan dengan bahasa, seperti akar kalimat, dan bukti-bukti kalimat yang diambil dari ungkapan orang arab.
d. Pembahasan tentang Asbab an-Nuzul.
e. Pembahsan tentang tafsir ayat.
f. Pembahasan ayat dari segi Balaghohnya.
g. Penjelasan faida-faidah yang bisa dipetik dari suatu ayat.
*Oleh: M Fatihul Muzakki
Tidak ada komentar: