![]() |
Seminar Fakultas Bahasa Arab dan Syariah Islamiyah (10/9) |
Melihat
masuknya perkuliahan bisa tinggal hitungan jari, maka IKPM Kairo adakan seminar
fakultas dengan tema Mengenal Lebih Jauh Tentang Perkuliahan yang diadakan dua
hari, Senin dan Selasa (10-11/09) di Sekretariat IKPM cab Kairo, Hay Asyir.
Selain tentang fakultas, pemateri juga menjelaskan proses ijroat, muqorror dan
kitab-kitab yang direkomendasikan, maktabah fakultas, masyayikh dan duktur
perkuliahan, serta beberapa nasehat dari para senior.
Zaini
Nadzif, Lc sebagai pemateri Fakultas Bahasa Arab memaparkan tentang mata
pelajaran dalam Fakultas Bahasa Arab diantaranya lughawiyat, ushulullughoh,
ilmu ashwat, ilmu ma’ajim, lahjah wal qiraat, ilmu dalalah, adab, nushus
mukhtaroh, balaghoh, dsb. “Saya berharap adik-adik IKPM cab Kairo banyak yang
ingin masuk Fakultas Bahasa Arab untuk melanjutkan para senior yang telah
menapaki jejak ini. Alumni FBA biasanya menjadi diplomat, penerjemah, atau
dosen. Tetapi tidak memungkiri juga untuk menjadi ulama. Jika ingin mendalami
ilmu-ilmu agama seperti tafsir, hadist, fiqh dsb maka hadir dalam talaqi.
Dengan penguasaan ilmu alat yang telah mumpuni, maka pemahaman ilmu-ilmu yang
lain akan terasa mudah. Karena selain kuliah, talaqi juga penting karena dalam
perkuliahan muqorror tidak habis dan dalam talaqi pasti habis karena dibacakan
satu kitab penuh, “ tutur mantan ketua senat FBA ini.
“Jika
kita ingin mendalami bahasa tanpa masuk Fakultas Bahasa Arab, maka harus
mendalaminya dengan talaqi. Langkah pertama dengan mengecek talaqi yang
menjelaskan tentang bahasa. Adapun masyayikh Bahasa Arab diantaranya Syekh
Fathi Hijazi, Syekh Nasih Musthafa, Syekh Fauzi Konate juga Syekh Usam pemilik
Dar Imam Ghazali. Mengikuti pelajaran syekh dari level mubtadi’ lalu mulazamah.
Selain mengikuti pengajian para masyayikh, mungkin kita bisa melihat youtube
masyayikh yang menerangkan. Jika ingin mendalami turats, maka belajarlah mantiq
terlebih dahulu,” nasehat Zaini Nadzif, Lc diakhir seminar.
Pemateri
selanjutnya adalah Hafidz Hazmi sebagai pemateri Syariah Islamiyah memaparkan
tentang sejarah berdirinya Fakultas Syariah Islamiyah, muqorror, serta
menjelaskan tentang proses ijroat. Syekh Ali Jum’ah, Syekh Thoha Royyan, Syekh
Yusuf Qardhawi merupakan masyayikh dalam bidang Syariah Islamiyah. Al-Azhar
memakai 9 madzhab diantaranya Hanafi, Syafii, Maliki, Hanbali, I’badiah, Zahiriyah,
Syiah, Zaidiah, Ja’fariyah. Adapun bimbel diadakan oleh senat, lembaga Darul
Fachri, serta lembaga Darul Wasela. Pelajaran Syariah Islamiyah yang diperdalam
dalam talaqi diantaranya Nihayatu Sul, Minhaju Thalibin, Matan Abi Syuja’ dan lain sebagainya.
Dalam
Fakultas Dirasat Islamiyah, Irsyadul Ibad sebagai pemateri kali ini yang juga
merupakan senior IKPM memaparkan tentang muqorror dan beberapa materi yang
dibahas dalam Fakultas Dirasat Islamiyah. “Dalam Fakultas Dirasat Islamiyah
kita mempelajari fiqh, hadist, tafsir, lughoh, dsb secara umum. Maka jika ingin
mendalaminya maka harus mengikuti talaqi dengan melihat kecenderungan kita
dalam takhasus itu. Disamping itu kita juga harus istiqomah, lianna
istiqomah kahirun min alfi karomah. Sebagaimana kita sebagai azhary harus
bisa memadukan antara jami’ wa jami’ah serta memetakan ilmu. Kuliah itu penting,
karena semakin kita datang ke kuliah, semakin paham. Juga harus mencari teman
Mesir yang baik untuk meminta talkhis dan kisi-kisi.”
“Penuntut
ilmu harus punya amalan rahasia, yang mengetahui hanya kita dengan Allah. Orang
hebat yang lahir dari rahim universitas Makkah maupun Madinah sudah biasa,
karena pembelajaran yang telah kondusif. Tetapi orang yang bisa mengkondisikan
diri dalam kondisi yang kurang produktif dan kondusif maka itu lebih baik. Dalam
menuntut ilmu harus mempunyai media berupa tulis-menulis, kajian dsb agar ilmu
yang didapat bisa berkembang,” nasehat DPO Gamajatim periode saat ini.
Pemateri
terakhir adalah Abdul Kholiq Muhsin, Lc.Dipl. dalam Fakultas Ushulludin. “Fakultas
Ushulludin merupakan fakultas tertua. Didirikan tahun 1931. Di Indonesia banyak
yang menganggap bahwa Fakultas Ushulludin adalah fakultas perdukunan, sudah
melenceng, karena diktat yang mereka pakai adalah dari Barat. Sedangkan diktat
yang dipakai di Al-Azhar ditulis oleh ulama-ulama. Menggunakan maroji’ dari
ulama Islam terdahulu. Kita sebagai mahasiswa jangan berkutat pada diktat
kuliah, tetapi cari referensi lain. Kuasai bahasa arab, lianna lughoh wi’a
ul ulum. Cara membaca buku yang baik akan membantu memahami isi seluruh
buku. Sering-sering ke maktabah untuk melihat maraji’. Kita harus mempunyai
lingkungan belajar sendiri. Manfaatkan waktu, manajemen
diri. Dalam kuliah kita mendapatkan ilmu baru, point-point yang ditekankan
duktur yang akan dikeluarkan waktu ujian dan cara menjawab soal. Juga kita
mengetahui ciri khas duktur. Kuliah penting, tapi jangan jadikan patokan.”
“Tanamkan
niat dalam menuntut ilmu, untuk mencari Ridha Allah, menghilangkan kebodohan,
perbaikan akhlaq dan menegakkan agama Allah,” nasehat magister jurusan Hadist
Universitas Al-Azhar ini.
Tidak ada komentar: