Bayt
al-Sinnari Kairo- ‘Allama bi
al-Qolam’, tajuk yang diangkat dalam Pameran Kaligrafi yang diadakan di Bayt al-Sinnari. Pameran
kaligrafi tersebut diadakan atas kerja sama antara Bayt al-Sinarri (Rumah
Arkeologi Senari) dengan Sindikat Umum Kaligrafer serta Asosiasi Umum Mesir
untuk Kaaligrafi pada Kamis (20/12).
Pembukaan Pameran Kaligrafi tersebut dimulai pada pukul 06.00
Clt dan dihadiri oleh kaligrafer-kaligrafer dari berbagai negara yang
berdomisili di Mesir saat ini. seperti dari Malaysia, Thailand, Irak, Suriah,
Yaman, dan lain-lain. Tak ketinggalan pula, beberapa peserta berasal dari tuan rumah, Mesir dan tanah air tercinta
kita, Indonesia. Yaitu Al-Ustadzah Nur Hamidiyah, Al-Ustadz Jalaluddin Saputra,
dan Al-Ustadz Muhammad Kamil Abdullah.
Acara tersebut diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan
pembagian sertifikat kepada para peserta oleh Dr. Khoder al-Borsaedy. Pemberian
sertifikat tersebut diadakan di lantai 2 Bayt al-Sinnari. Masing-masing peserta
berfoto sembari menerima sertifikat dalam acara tersebut.
Kaligrafi-kaligrafi indah dengan berbagai modelnya terpajang
rapi di Bayt al-Sinnari. Puluhan pasang mata mengamati tiap-tiap karya
bersamaan dengan lensa kamera yang selalu tertuju padanya. Selain pameran karya
berupa kaligrafi, terdapat pula stand bazar alat-alat kaligrafi yang banyak
pula diminati oleh para pengunjung.
Salah satu peserta Pameran kaligrafi dari Indonesia adalah Muhammad
Kamil Abdullah, warga IKPM Cabang Kairo. Kamil yang merupakan anggota AFANIN
(Asosiasi Kaligrafer Arab Murni Indonesia) di Mesir menjadikan kaligrafi salah
satu medianya dalam mentrasferkan ilmu dengan mengajar sekaligus menjadi murid
di AFANIN. Latar belakangnya dalam belajar khaligrafi dimulai sejak ia berada
di Pondok Modern Darussalam Gontor, dengan Al-Ustadz Abdullah Mukhtar Syafi’i
murid dari Al-Ustadz Muhammad Nur, Lc. yang bersanad dari Syekh Belaid Hamidi.
“Alhamdulillah ini adalah pameran pertama yang saya ikuti di
Mesir. Saya pribadi sangat berterim kasih kepada guru-guru yang telah
mengajarkan seni warisan Islam yang mulia ini. Kalaulah bukan karena arahan
serta bimbingan dari para guru maka tulisan saya tidak akan bisa diterima di
pameran ini. Untuk teman-teman masisir umumnya dan AFANIN khususnya agar lebih
semangat lagi dan ditunggu di pameran-pameran berikutnya,” ucap Kamil mengenai
pameran kaligrafi yang pertama ia ikuti.
Berawal dari suatu keistiqomahan dan ketekunan dalam belajar
bersama guru, berbagai prestasi dan harapan akan terwujud satu persatu. Tidak
hanya dalam bidang kaligrafi seperti saudara kita satu ini, namun termasuk
bidang-bidang yang selama ini kita tekuni.
Rep: Ummu
Red: Nurman
Tidak ada komentar: