Doc: Dialog Santai, Adab Menuntut Ilmu di Mesir
IKPM
Cabang Kairo- Mesir dengan Al-Azhar yang menjadi jiwa baginya telah menerima
mahasiswa dari berbagai negara seperti Indonesia. Tahun ini Indonesia
mengirimkan duta untuk Indonesia mendatang yang mencapai sekitar 1925 calon
mahasiwa/i . Di dalamnya pun terdapat alumni dari Pondok Modern Darussalam
Gontor kurang lebih sekitar 250 calon mahasiswa/i.
IKPM Cabang Kairo mengadakan sebuah
acara dalam rangka menjalin silaturrahmi antaranggota baru yang datang 6
Desember lalu. Acara ini diadakan pada Hari Rabu (19/12) di Aula KMNTB, Abbas
Aqad. Acara yang bertujuan sebagai media silaturrahim tersebut dibungkus dalam
Dialog Santai dengan tema “Adab Menuntut Ilmu di Mesir” bersama Al-Ustadz
Ikhwan Hakim Rangkuti, Lc dan Al-Ustadzah Nur Iswanti, Lc.
Seperti acara pada umumnya, diawali
dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an yang ditilawahkan oleh Al-Ustadz Zainur
Royyan. Dilanjutkan dengan lantunan bait
rindu pada ibu kandung, lagu ‘Hymne Oh Pondokku’ kembali terdengar merdu dan
syahdu yang dipimpin oleh Dzakir Muhammad Yafi sebagai dirigen dalam
perkumpulan tersebut.
Acara kemudian disusul dengan diolag
santai bersama Al-Ustadz Ikhwan Hakim Rangkuti, Lc sebagai pembicara pertama.
Dialog tersebut dimoderatori oleh Al-Ustadz Hafidz al-Haromain. Selama kurang
lebih setengah jam beliau memaparkan beberapa poin peting yang patut
diperhatikan. “Masa-masa terindah dalam hidup kita salah satunya adalah masa
menuntut ilmu,” tegas beliau mengawali sesi dialog santai yang dikutip dari
perkataan K.H. Hasan Abdullah Sahal di berbagai kesempatan lain. “Al-Ilmu
bila ‘ amalin ka al-syajari bila tsamarin, percuma kita memiliki ilmu tapi
tidak memiliki sifat yang baik/adab,” lanjut beliau.
Acara dilanjutkan oleh pembicara
kedua, yaitu Al-Ustadzah Nur Iswanti, Lc. Selama durasi yang sama, beliau memaparkan hal yang penting pula. “Masisir
yang ideal itu seperti apa sih?” Tanya beliau mengawali sesi diolag. “Kehidupan
kita di Mesir tidak terlepas dari 4, yang pertama yaitu majlis ilmu, entah itu
di kuliah, talaqqi ataupun kajian, yang kedua di rumah atau asrama, yang ketiga
tempat umum dan kemudian kendaraan. Bagaimana seharusnya kita ketika disana?” lanjut
beliau menjelaskan tentang adab menuntut ilmu di Mesir dzohiry dan bathiny.
Setelah kedua pembicara menyampaikan
beberapa poin penting, peserta diberi waktu untuk mengajukan beberapa
pertanyaan. Begitupula sebaliknya, peserta diberikan beberapa pertanyaan dari
masing-masing pembicara untuk menguji pemahaman terhadap pembahasan.
Acara tak berhenti setelah dialog santai tersebut, namun dilanjutkan
dengan pemilihan ketua angkatan kedatangan IKPM 2018. Dari sekitar 200 peserta
yang hadir, diajukan 12 kandidat untuk menjadi ketua angkatan. Setelah
pengadaan pengumpulan suara, terpilihlah 3 ketua dari laki-laki yaitu, Muhammad
Zaki, Farkhad Basyaiban, Izzat Dhiyaurahman. Begitu pula 3 orang dari
perempuan, yaitu Nur Aziza, Halimatus Sa’diyah, dan Hanna Raghida Bahjati.
Terpilihnya ketua angkatan kedatangan
IKPM 2018 menjadi penutupan acara malam tersebut. Dari rentetan acara yang
sedemikian rupa diharapkan mampu mengokohkan pondasi kebersamaan dan menambah
pemahaman calon mahasiswa baru tentang al-Azhar khususnya dan Mesir umumnya
terutama tentang adab dalam menuntut ilmu di Mesir.
Red: Nurman
Tidak ada komentar: