Patah
tumbuh hilang berganti. Setelah senior IKPM, satu persatu kembali ke tanah air
untuk berkiprah dalam masyarakat atau bahkan meneruskan studinya, maka anggota
baru kembali datang untuk mengisi beberapa
kekosongan dalam kegiatan IKPM. Berbagai kegiatan telah disusun oleh panitia
guna memperkenalkan lebih jauh tentang
ke-IKPM-an, ke-Azhar-an, serta ke-Masisir-an. Salah satunya ialah dialog santai
dengan tema “Adab Menuntut Ilmu”, yang
diselenggarakan di Aula KMNTB, Hay Sabi’. Acara yang bertepatan pada hari Rabu (19/12),
berhasil menghadirkan dua pembicara, yaitu Ikhwan Hakim, Lc. dan Nur Iswanti,
Lc. Pengusungan tema yang tepat bagi para mujahid ilmu Azhary tersebut,
berhasil menuai beberapa poin penting dalam pemaparan, diantaranya:
Ikhwan Hakim, Lc.
Empat
kata mutiara tentang ilmu dalam mahfudzhot
menjadi awal pengiring dialog santai Ikhwan Hakim, Lc. Pemaparan tentang
kehidupan Masisir, beberapa solusi dan nasehat telah teringkas dalam satu poin penting yang
disampaikan dalam waktu yang singkat, yaitu:
Masa
menuntut ilmu ialah masa terindah dalam
hidup, khususnya bagi para pemuda. Seberapa manfaat kita kelak,
tergantung sebanyak apa yang kita peroleh saat ini. Ada beberapa hal yang akan
dilalui oleh para anggota baru khususnya dalam memulai langkah awal di negeri seribu menara
ini, yaitu:
1.Daur
al-Lughoh (Pelatihan Bahasa)
Daur al-Lughoh, ialah kegiatan mempelajari serta mendalami Bahasa
Arab sebelum memasuki jenjang perkuliahan. Kegiatan yang menunjang kemampuan
bahasa para calon mahasiswa/i di Al-Azhar ini merupakan salah satu metode yang
paling bagus khsusnya di Timur Tengah.
2.Kuliah
Berbagai
fakultas di Al-Azhar telah siap diarungi oleh para calon mahasiswa/i baru.
Berfikir matang-matang dalam pengambilan
jurusan adalah langkah awal yang
seharusnya dilakukan, karena dari jurusan itulah akan membuka celah masa depan
kelak.
3.Talaqiy
Talaqiy
ialah proses belajar mengajar di luar kampus yang diampu oleh para masyayikh
serta doktor di perkuliahan. Dalam talaqiy inilah kita akan mendapatkan
berbagai ma’lumat baru, khususnya yang tidak kita dapatkan dalam
perkuliahan.
4.
Kajian
Dalam
IKPM sendiri ada beberapa kajian yang akan menunjang wawasan serta ma’lumat para
anggota, diantaranya: Nun (pemikiran), I’jaz (Ilmu-Al-Qur’an) dan Sanad Center
(Ilmu Hadits). Dari kajian inilah para anggota baru akan memperoleh ilmu yang akan lebih mudah dipahami, karena kajian-kajian ini menggunakan Bahasa
Indonesia.
5.
Organisasi
Organisai
adalah wadah bagi para anggota untuk belajar bermuamalah, serta menempatkan posisinya dalam bermasyarakat. Masisir sendiri memiliki beberapa organisasi,
diantaranya Almamater, Kekeluargaan, Afiliatif dan PPMI.
Lima
hal inilah yang kelak akan dijalani oleh para anggota baru. Pada akhir
pemaparannya beliau bernasehat, “Akan
ada berbagai kesibukan yang kalian jalani di Mesir, maka kalian harus
tau mana yang seharusnya diprioritaskan. Gontor yang telah menjadi perantara
kalian kesini sudah selayaknya menjadi prioritas. Maka ketika ibunda memanggil,
kata “siap” lah yang harus kalian lontarkan”. Tambahan sedikit pesan yang
disampaikan beliau sebelum mengakhiri dialognya yakni, “Agar para anggota selalu
menjaga keamanan dan kesehatan, karena disini mereka berada dalam lingkungan
dan keadaan yang berbeda khususnya seperti Indonesia”.
Nur
Iswanti, Lc.
“Salah
satu tujuan saya berdiri di depan kalian ialah mengambil semangat baru yang
kalian miliki,” kalimat utama yang terucap oleh pembicara kedua, Nur Iswanti,
Lc. menambah antusias serta semangat para anggota. Hingga kemudian ia mulai
masuk pada tema pembahasan, dan diperoleh beberapa poin penting, yaitu:
Poin
pertama, ada empat kehidupan dalam
Masisir; majlis ta’lim, asrama, tempat umum dan kendaraan. Dalam
menjalani kehidupan ini para anggota harus merasa rendah seperti tanah, jangan sampai merasa cukup atau tau segalanya,
karena rasa itulah yang akan menutup
celah hikmah dari Allah.
Poin
kedua, kredit waktu di Mesir ini hanya 4/5 tahun (sampai S1), memanfaatkan
waktu dengan sebaik-baiknya, mengisi kekosongan dengan hal-hal yang bermanfaat adalah
prioritas yang harus dilakukan. Adapun
hal yang tak kalah penting bagi
para mujahidah ilmu baru ialah niat,
niat yang baik akan menghasilkan hal yang baik begitupun sebaliknya. Maka dari
niat inilah, penentu segala akhir proses
yang akan dilakukan.
Poin
ketiga, akan ada berbagai hal yang akan dilalui, khususnya bagi para anggota
baru dalam bermuamalah. Dewasa ini, para anggota harusnya lebih tau bagaimana
seharusnya bermuamalah antar lawan jenis, serta batas-batas yang tidak
seharusnya dilanggar.
Poin
keempat, istiqomah, tekun, sabar, serta sopan adalah empat hal yang harus
diimplementasikan khususnya dalam menjalani kehidupan di Mesir, fokus dengan
tujuan awal kesini, raih dan gali ilmu sebanyak-banyaknya sehingga saat pulang
ke tanah air, ada bekal yang dapat dimanfaatkan untuk keluarga khususnya, atau
bahkan untuk umat umumnya.
Dari
acara ini, diharapkan agar para anggota baru dapat memetakan dan memulai
langkah awal mereka untuk menjalani kehidupan baru di Mesir. Serta dapat
membuka celah demi celah cahaya kesuksesan para penggelar Lc., yang saat ini
mulai mengamalkan ilmu Azhary-nya di tanah air.
Rep: Rima
Red: Nurman
Tidak ada komentar: